PENGARUH LEVERAGE DAN PROFITABILITAS
TERHADAP RETRUN SAHAM PADA
PT. SEMEN TONASA (Persero) Tbk
KAB. PANGKEP
Oleh :
Andi Rachmat
Stb. 02220110367
Jurusan Manajemen
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015
PENGARUH LEVERAGE DAN PROFITABILITAS
TERHADAP RETRUN SAHAM PADA
PT. SEMEN TONASA (Persero) Tbk
KAB. PANGKEP
Oleh :
Andi Rachmat
Stb. 02220110367
SKRIPSI SEBAGAI
SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH
GELAR SARJANA PADA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Judul Skripsi : PENARUH LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERADAP
RETURN SAHAM PADA PT. SEMEN TONASA (Persero) Tbk Kab. PANGKEP
Nama Mahasiswa : ANDI RACHMAT
Stb. : 02220110367
Jurusan / Prodi : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Keuangan
Dasar Penetapan Pembimbing : SK. Dekan No. 6296/ K.13 / DE.O / UMI
/ XI / 2014
Disahkan
Oleh :
|
|||
|
|||
Mengetahui
:
Dekan Ketua Jurusan/Prodi
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
Judul Skripsi : PENARUH LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERADAP
RETURN SAHAM PADA PT. SEMEN TONASA (Persero) Tbk Kab. PANGKEP
Nama Mahasiswa : ANDI RACHMAT
Stb. : 02220110367
Jurusan / Prodi : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Keuangan
Dasar Penetapan Pembimbing : SK. Dekan No. 6296/ K.13 / DE.O / UMI
/ XI / 2014
Disahkan Oleh
Komisi Penguji :
Prof.
Dr.Masdar Mas’ud ,SE., M.Si (Ketua) (………………...)
Dr.
Roslina Alam, SE., M.Si (Anggota) (………………...)
Dr.
Ibrahim Dani, SE., M.Si (Anggota) (………………...)
Masno
Razak, SE., M.Si (Anggota) (………………...)
|
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Andi Rachmat
Stb. : 02220110367
Jurusan / Prodi : Manjemen
Konsentrasi : Keuangan
Dengan ini menyatakan dengan
sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul :
“Pengaruh Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Return
Saham Pada PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk Kab. Pangkep”.
adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang
pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang
pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu
perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam
naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila di
kemudian hari ternyata di dalam naskah ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Yang Membuat Pernyataan
ANDI
RACHMAT, S.E
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirobbil’aalamin,
Puji syukur kepada Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH
LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PT. SEMEN TONASA (Persero)
Tbk KAB. PANGKEP”. sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Muslim
Indonesia. Tak lupa penulis kirimkan shalawat dan salam atas Nabi Besar
Muhammad SAW dan keluarganya serta para sahabatnya.
Selanjutnya,
penulis haturkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Ibunda (Andi
Muttiara) dan Ayahanda (Andi Kamaruddin) tercinta dimana dengan berkah do’a tulusnya, penulis
mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik tepat pada
waktunya.
Penulis
telah menerima banyak bantuan dan bimbingan dari Prof. Dr .Masdar
Mas’ud, SE,. M.Si dan DR. Roslina Alam, SE, MSi., selaku Pembimbing I dan
Pembimbing II, atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan penulis
ucapakan banyak terima kasih.
Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada :
1. Ketua
Yayasan Wakaf UMI
2.
Ibu Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, MA
selaku Rektor Universitas Muslim Indonesia.
3.
Bapak Prof. Dr. H. Bahar Sinring, SE.,M.Si
selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Indonesia.
4.
Ibu Prof Dr. H. Jeni Kamase, SE.,MSi
selaku Ketua Jurusan Manajemen
5.
Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi
Universitas Muslim Indonesia.
6. Kepada
keluarga saya (Andi Kamaruddin, Andi Muttiara, Andi Muh. Akbar, Andi
Indarmawati, SH,) ,makasih sudah menemani penulis dan supportnya selama proses skripsi ini berlangsung hingga dapat selesai tepat pada
waktunya
7. Kepada teman-teman saya (Imran,
Mutiara Hikma, Andi Subhan, Akmal, Karca, Rap, Dedy, Anca, Salman, Fitra, cendrana,
Icha, Awal, Uny, Tiva, Dian, Umma, Fadli, Dan Seluruh Saudara – saudara saya di
KREASI SC 011 & HPPMI Maros Cabang UMI) makasih atas bantuannya dan supportnya selama ini.
Kepada semua pihak yang berkenan memberikan
bantuan, baik moril mapun material hingga tulisan ini dapat diselesaikan,
penulis tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih.
Akhir kata penulis berharap semoga
skripsi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan serta berkenan memberikan saran agar skripsi ini dapat
semakin diperbaiki mutunya.
Penulis : ANDI RACHMAT,S.E
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ............................................................................ i
HALAMAN
SAMPUL DALAM ……………………………………. ii
HALAMAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................... iii
HALAMAN
PENGESAHAN PENGUJI …………………………….. iv
PERNYATAAN
ORISINALITAS …………………………………… v
KATA
PENGANTAR ………………………………………………… vi
DAFTAR
ISI ………………………………………………………….. viii
DAFTAR
TABEL …………………………………………………….. x
DAFTAR
LAMPIRAN ……………………………………………….................... xi
BAB
I. PENDAHULUAN................................................................... 1
A. Latar
Belakang ………………………………………………. 1
B. Rumusan
masalah …………………………………………….. 6
C. Tujuan
Penelitian ……………………………………………. 7
D. Manfaat
Penelitian …………………………………………… 7
BAB
II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………….. 8
A. Landasan
Teori ………………………………………………. 8
1. Pengertian
Manajemen dan Manajemen Keuang..……..... 8
2. Peran
dan fungsi Manajemen keuangan……...………….. 10
3. Laporan
Keuangan………………………………………. . 13
4. Analisis
Rasio Keuangan ………………………………. 14
5. Pengertian
Saham ……………………………………….. 20
B. Penelitian
Terdahulu …………………………………………. 23
C. Kerangka
Pikir ………………………………………………. 25
D. Hipotesis …………………………………………………….. 26
BAB
III. METODE PENELITIAN …………………………………… 27
A. Jenis Penelitian ……………………………………………… 27
B. Waktu
Penelitian ……………………………………………... 27
C. Jenis
dan Sumber Data ……………………………………… 27
D. Teknik
Pengumpulan Data ………………………………….. 28
E. Teknik
Analisis Data ………………………………………... 28
BAB
VI. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................. 31
A.
Sejarah Singkat PT. Semen Tonasa…………………………... 31
1. Pabrik Semen
Tonasa Unit I ……………………………… 31
2. Pabrik Semen
Tonasa Unit II …………………………….. 32
3. Pabrik Semen
Tonasa Unit III ……………………………. 32
4. Pabrik Semen
Tonasa Unit IV ……………………………. 32
B.
Status Perusahaan PT. Semen Tonasa …………………………… 33
C.
Visi Dan Misi Perusahaan PT. Semen
Tonasa………………….... 33
D.
Sistem Manajemen ………………………………………………. 34
E. Struktur
Organisasi PT. Semen Tonasa………………………….. 34
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN …………………. 39
A. Analisis
Keuangan ……………………………………………..... 39
1.
Leverage Keuangan …………………………………………... 39
2. Perhitungan
Rasio Profitabilitas ……………………………… 41
3. Return Saham
………………………………………………… 42
4. Analisis
Regresi Linear Berganda ……………………………. 43
5. Hasil Uji
Hipotesis …………………………………………… 45
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN
……………………………………. 49
A. Simpulan
………………………………………………………… 49
B. Saran
…………………………………………………………….. 50
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………... 51
DAFTAR TABEL
Nomor
Teks
Halaman
1. Table
1. Leverage Keuangan PT. Semen Tonasa Tahun 2010-2014.. 40
2. Table
2. Rasio Profitabilitas PT. Semen Tonasa ……………………. 41
3. Table
3.Return Saham PT. Semen Tonasa …………………………. 42
4. Table
4.Data Cofficients …………………………………………... 43
5. Table
5.Model Summary ………………………………………….. 44
6. Table
6.Hasil Uji F (Secera Simultan) ……………………………… 45
7. Table
7.Hasil Uji t (Secara Parsial) ………………………………… 46
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seiring perkembangan
perekonomian Indonesia sekarang ini, persaingan usaha terus meningkat di
berbagai sektor jasa dan keuangan. Persaingan usaha ini
memotivasi perusahaan untuk beroperasi lebih baik dari sebelumnya untuk kelangsungan
hidup perusahaan. Dalam hal ini, modal merupakan pengaruh yang cukup besar
dalam kelansungan hidup perusahaan dalam persaingan yang semakin ketat. Untuk meningkatkan modal perusahaan, salah satu
caranya dengan melakukan go public. Dalam
hal ini go public adalah menjual
saham kepada investor di pasar modal. Apalagi perkembangan teknologi dan sistem
informasi perusahaan membutuhkan biaya (modal) cukup besar untuk menghadapi
pesaing. Persaingan usaha juga terjadi di sektor perbankan, terutama bank yang go
public. Bank-bank
tersebut
terus melakukan pengembangan pada manajemen bank maupun pelayanan pada para
nasabah.
Bagi perusahaan,
keberadaan pasar modal akan menambah pilihan dalam memenuhi kebutuhan dana khususnya dana dalam jangka
panjang, sehingga keputusan
perusahaan dalam pembelanjaan semakin bervariasi dan struktur modal perusahaan menjadi lebih optimal. Bagi investor
keberadaan pasar modal akan memperbanyak
pilihan investasi sehingga kesempatan untuk
mengoptimalkan keuntungan semakin terbuka.
Untuk
mengoptimalkan return yang diterima investor dapat melakukan
serangkaian analisis laporan
keuangan perusahaan. Teknik analisis yang
umum dipergunakan investor
adalah teknik analisis rasio. Analisis rasio dilakukan dengan membandingkan
pos - pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi individual atau
kombinasi kedua laporan tersebut. Analisis rasio
akan menghasilkan beberapa rasio keuangan perusahaan
yang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan investasi.
Rasio keuangan secara garis besar dikelompokkan menjadi lima yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio
profitabilitas, rasio solvabilitas (leverage) dan rasio pasar.
Diantara rasio-rasio
keuangan perusahaan rasio profitabilitas dan leverage merupakan rasio
keuangan yang dapat
dipergunakan investor sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan.
Megingat tujuan
setiap usaha bisnis adalah untuk meraih laba, maka rasio-rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilakan laba (profitabilitas) akan mencerminkan
tingkat efektifitas
pengelolaan yang dilakukan
oleh manajemen perusahaan.
Salah satu
rasio profitabilitas yang
menarik perhatian investor adalah Return On
Assets (ROA). ROA merupakan
pengukuran kemampuan perusahaan secara
keseluruhan di dalam mengahasilkan keuntungan dengan jumlah
keseluruhan aktiva yang tersedia di
dalam perusahaan. Semakin besar ROA
menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena tingkat kembalian semakin besar.
Dengan meningkatnya kinerja perusahaan, maka harga saham
perusahaan di pasar modal meningkat dan hal ini berdampak pada peningkatan return
saham. Ketertarikan investor pada
perusahaan yang menghasilkan ROA tinggi
mendorong peningkatan permintaan
kepemilikan saham sehingga harga
saham perusahaan menjadi meningkat.
Sedangkan rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio leverage yang digunakan
untuk mengukur tingkat penggunaan
utang terhadap total asset yang dimiliki perusahaan adalah debt ratio. Semakin tinggi
debt ratio
menunjukkan semakin tinggi
modal pinjaman (utang) yang digunakan
perusahaan di dalam
menghasilkan keuntungan.
Dalam kondisi ini beban bunga yang ditanggung perusahaan-perusahaan menjadi semakin tinggi. Kegagalan
perusahaan dalam membayar bunga
atas utang dapat menyebabkan kesulitan keuangan yang berakhir dengan kebangkrutan perusahaan. Total kewajiban (utang) yang semakin meningkat menunjukkan
beban keuangan perusahaan
semakin besar sehingga harga saham tersebut di pasar modal
semakin menurun. Dengan menurunnya
harga saham, maka return saham perusahaan menurun pula. Dengan demikian penggunaan leverage yang baik bagi perusahaan adalah memperoleh laba dan meningkatkan
return untuk pemegang saham. Dalam
penggunaan utang pada dasarnya terdapat dua metode perencanaan pengembaliannya
yaitu pengembalian jangka pendek dan jangka panjang sebagaimana yang telah
disepakati oleh dua belah pihak.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memerlukan cara bagaimana
memperoleh dana dengan beban tetap. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan leverage keuangan. Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban tetap disebut
menghasilkan leverage yang menguntungkan
(favorable) apabila pendapatan yang
diterima lebih besar daripada beban tetap. Sedangkan leverage yang tidak menguntungkan (unfavorable) apabila perusahaan tidak menghasilkan dana sebanyak
beban tetap.
Tujuan utama investor melakukan investasi adalah
memperoleh return yang
maksimal. Semakin efisien perusahaan dalam menggunakan aktivanya maka return yang diperoleh
investor akan semakin tinggi. Umumnya return merupakan salah satu alat untuk menilai
besarnya keuntungan suatu saham.
Setiap keputusan investasi menyangkut dua hal yang berhubungan positif antara
risiko dengan return yang diharapkan
dari suatu investasi, sehingga makin besar return
maka risiko yang ditanggung juga semakin besar.
Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi.
Umumnya return memiliki dua komponen pengembalian yaitu:
1)
Untung atau rugi
modal (capital gain/loss), merupakan keuntungan atau kerugian investor
yang diperoleh dari kelebihan harga jual atau harga beli yang keduanya terjadi
di pasar sekunder.
2)
Imbalan hasil,
merupakan aliran kas yang diterima investor secara periodik.
Imbalan yang dimaksud
adalah imbalan hasil yang merupakan pendapatan. Pembagian laba perusahaan
kepada pemegang saham dikenal sebagai pembagian dividen. Dividen yang diterima
oleh pemegang saham tergantung pada jumlah lembar saham yang dimilikinya. Dividen digunakan untuk mengukur kinerja saham berdasarkan
dividen yang dibagikan. Semakin besar dividen maka saham tersebut
semakin menarik bagi investor. Selain itu makin tinggi harga saham menunjukkan
bahwa saham tersebut semakin diminati investor. Hal ini menunjukkan semakin
tinggi harga saham akan menghasilkan capital gain yang besar pula.
Return saham dapat dihitung dengan membandingkan antara
harga saham periode sekarang dengan harga saham periode sebelumnya.
Subjek penelitian yang
akan dilakukan hanya di PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk, di Kab. Pangkep.
Menghadapi persaingan yang semakin ketat, Kualitas produksi
perseroan merupakan salah satu kunci sukses yang mendorong kemajuan perusahaan.
Beranjak dari hal tersebut diatas PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk, secara
terus menerus dipantau oleh satuan Quality Control guna menjamin kualitas
produksi, agar mampu mewujudkan visi sebagai perusahaan persemenan terkemuka di
asia dengan tingkat efesiensi tinggi serta mampu menunjang pembangunan daerah.
Mengingat fungsi, posisi, dan peranan PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk, ditengah
– tengah persaingan yang begitu ketat, maka kepentingan untuk meningkatkan
profit serta untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya menjadi begitu penting
agar dikemudian hari PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk, dapat mempertahankan
eksistensinya serta tetap dipercaya oleh konsumen.
Keberhasilan suatu usaha PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk, dapat
dicerminkan dari peranannya terhadap peningkatan nilai perusahaan serta
menjamin stabilitas perseroan dalam jangka panjang. Untuk mengetahui
keberhasilan PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk, perlu di adakannya penelitian
pengaruh leverage dan profitabilitas terhadap retrun saham PT. Semen Tonasa
(Persero) Tbk.
Berbagai perusahaan industry yang ada saat ini di provinsi Sulawesi
selatan khususnya di kab. Pangkep, PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk merupakan
salah satu industry yang telah memegang peranan pentig terhadap kemajuan daerah
ini sejak mulai di dirikannya, sehingga secara langsung mendukung pertumbuhan
perekonomian daerah. Mengingat pentingnya pengaruh leverage dan profitabilitas
terhadap retrun saham untuk menentukan kebijakan – kebijakan guna mempertahankan
kelangsungan operasional perusahaan dalam menghadapi persaingan sesama jenis
usaha, maka penulis mengambil penelitian dengan berdasarkan hal tersebut diatas
penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian “Pengaruh Leverage Dan Profitabilitas
Terhadap Retrun Saham Pada PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah
leverage dan profitabilitas (ROA) berpengaruh secara simultan terhadap return saham PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk?
2. Apakah
leverage dan profitabilitas (ROA) berpengaruh secara parsial terhadap return saham PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak
ingin dicapai adalah:
1.
Untuk mengetahui pengaruh leverage dan profitabilitas
(ROA) secara simultan terhadap return saham PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk.
2.
Untuk mengetahui pengaruh leverage dan profitabilitas
(ROA) secara parsial terhadap return saham PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk.
D.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, antara lain :
1.
Sebagai bahan
informasi dan masukan kepada perusahaan-perusahaan khususnya PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk. dalam
menentukan kebijakan-kebijakan perusahaan.
2.
Sebagai tambahan
ilmu pengetahuan, pengalaman dan menambah wawasan bagi penulis terutama dalam
memecahkan masalah dan menganalisis data yang diteliti apakah sesuai dengan
teori yang telah diperoleh di bangku perkuliahan.
3.
Sebagai bahan
referensi untuk peneliti lainnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1.
Pengertian Manajemen dan Manajemen Keuangan
a. Penegrtian
Manajemen
Banyak orang mengetahui istilah manajemen, namun kebanyakan
orang masih belum mengetahui dan mengerti dengan baik pengertian manajemen yang
sebenarnya. Dibawah ini akan di uraikan pendapat mengenai definisi manajemen
yaitu sebagai berikut :
Menurut Drs.H. Malayu S.P.Hasibuan dalam bukunya menyatakan
bahwa “Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber – sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan tertentu”.
Jika kita simak dari definisi diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
1. Manajemen
mempunyai tujuan yang ingin di capai
2. Manajemen
merupakan perpaduan antara ilmu dan seni
3. Manajemn
merupakan proses yang sistematis, terkoordinasi, koperatif, dan terintegrasi
dalam memanfaatkan unsure – unsurnya
4. Manajemen
baru dapat diterapkan jika ada dua orang atau lebih melakukan kerja sama dalam
suatu organisasi
5. Manajemen
harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas, dan tanggungjawab.
6. Manajemen
terdiri dari beberapa fungsi
7. Manajemen
hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Dari pengertian – pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
b. Pengertian
Manajemen Keuangan
Pada dasarnya manajemen keuangan mempunyai dua unsur kata
yaitu, “manajemen” dan “keuangan” . manajemen keuangan merupakan salah satu
fungsi operasional perusahaan yang sangat penting diantara fungsi – fungsi
operasional lainnya.
Manajemen
keuangan menurut Depdiknas : Manajemen keuangan merupakan tindakan
pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan,
pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan.
Pengertian
manajemen keuangan menurut Bambang Riyanto : keseluruhan aktivitas perusahaan
yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya
yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk
menggunakan dana tersebut se-efisien mungkin.
Pengertian
manajemen keuangan menurut J. L. Massie : Manajemen keuangan adalah kegiatan
operasional bisnis yang bertanggung jawab untuk memperoleh dan menggunakan dana
yang diperlukan untuk sebuah operasi yang efektif dan efisien.
Pengertian
manajemen keuangan menurut Sonny, S. (2003). Manajemen keuangan adalah
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana,
menggunakan dana, dan mengelola asset sesuai dengan tujuan perusahaan secara
menyeluruh.
Berdasarkana pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan
bahwa dari pengertian manajemenen keuangan adalah kegiatan operasional bisnis yang
meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggung jawaban dan
pelaporan mengenai keseluruhan aktiva perusahaan yang berhubungan dengan
memperoleh dana yang diperlukan dengan biaya yang efektif dan efesien.
2.
Peran dan Fungsi Manajemen Keuangan
a. Peran
Manajemen Keuangan
Manajemen
keuangan merupakan menajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi
keuangan tersebut meliputi begaimana memperoleh dana (raising of fund) dan
bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan
berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada
berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva
tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam
maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal,
bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.
Manajemen
keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan.
Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan berinvestasi,
pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahan, dengan
demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai
perusahaan. Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan
menyangkut empat aspek yaitu :
1. Manajer keuangan harus bekerjasama
dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum
perusahaan.
2. Manajer kuangan harus memusatkan
perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, dan berbagai hal
yang berkaitan dengannya
3. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di
perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin
4. Manajer keuangan harus mampu
menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, dimana perusahaan dapat
memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
b. Fungsi Manajemen Keuangan
Prinsip manajemen perusahaan menuntut agar baik dalam memperoleh dana harus
didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan evektifitas. Dengan demikian maka
manajemen keuangan tidak lain adalah manajemen untuk fungsi-fungsi
pembelanjaan.
Dalam melaksanakan fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau fungsi pendanaan (financing), manajer keuangan pun harus
selalu mencari alternatif-alternatif sumber dana untuk kemudian dianalisa, dan
dari hasil analisa tersebut harus
diambil keputusan alternatif sumber dana atau kombinasi sumber mana yang akan
dipilih. Dengan demikian manajer keuangan pun harus mengambil keputusan
pendanaan (financing decision).
Dengan demikian maka fungsi pembelanjaan atau manajemen keuangan menurut
Bambang Riyanto (2001:6) dalam bukunya “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”
pada dasarnya terdiri atas :
1.
Fungsi menggunakan atau mengalokasikan dana (use/allocation of funds) yang dalam
pelaksanaannya manajer keuangan harus mengambil keputusn pemilihan alternatif
investasi atau keputusan investasi, dan
2.
Fungsi memperoleh dana (obtaining of funds) atau fungsi mencari pendanaan yang dalam
pelaksanaannya manajer keuangan harus mengambil keputusan pemilihan alternatif
pendanaan atau keputusan pendanaan (financing
decision).
Dalam
skema tersebut terlihat bahwa manajer keuangan harus mengambil keputusan
tentang :
1)
Penggunaan
dana (yaitu panah 2, disebut sebagai keputusan investasi)
2)
Memperoleh
dana (yaitu panah 1, disebut sebagai keputusan pendanaan)
3)
Pembagian
laba (yaitu panah 4a, atau 4b disebut sebagai kebijakan dividen)
Ketiga
keputusan tersebut merupakan keputusan-keputusan keuangan yang harus diambil
oleh manajer keuangan.
3. Laporan
Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir 1995:212). Laporan
keuangan diperlukan untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta
hasil yang telah dicapai (Munawir, 1995:212). Laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi : neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan
(Pernyataan Standar akuntansi Keuangan Nomor 1 tahun 2007). Neraca dan laporan
laba rugi sangat penting bagi perusahaan, sedangkan laporan perubahan posisi
keuangan umumnya diperlukan bagi para pemegang saham atau pemilik.
Pernyataan Standar akuntansi keuangan (PSAK) Nomor 1 tentang
Kerangka Dasar Penyususnan dan Penyajian Laporan Keuangan disebutkan bahwa
tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Hal
ini tidak berbeda dengan yang dikemukakan Most (dalam Toha, 2007) tentang
tujuan utama penyusunan laporan keuangan yaitu bahwa : “financial reporting
is intended to provide information that is usefull in making business and
economic decision – for making reasoned choices among alternative ses of scare
resources.”
4. Analisis Rasio Keuangan
Analisis
rasio adalah suatu
periode analisa untuk
mengetahui
hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi
individual atau kombinasi kedua laporan tersebut. Hasil dari analisis rasio
yang berupa rasio-rasio keuangan perusahaan akan dipergunakan investor
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi
individual atau kombinasi kedua laporan tersebut. Hasil dari analisis rasio
yang berupa rasio-rasio keuangan perusahaan akan dipergunakan investor
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
Rasio keuangan dapat digolongkan dalam tiga golongan, yaitu :
a.
Rasio-rasio
neraca (Balance sheet ratios), ialah rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca.
b.
Rasio-rasio
laporan rugi-laba (Income statement ratios), ialah rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari
income statement.
c.
Rasio-rasio
antar laporan (Inter statement ratios), ialah rasio-rasio yang disusun dari
data yang berasal dari Neraca dan data lainnya berasal dari Income statement.
Rasio keuangan dapat kelompokkan
menjadi lima jenis berdasarkan ruang lingkup atau tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
1.
Rasio
Likuiditas (Liquidity Ratios)
Rasio ini menyatakan kemampuan perusahaan
dalam jangka pendek untuk
obligasi (kewajiban) yang jatuh tempo.
2.
Rasio
Aktivitas (Activity Ratios)
Rasio ini menunjukkan
kemampuan serta efisiensi perusahaan di dalam memanfaatkan harta yang
dimilikinya.
3. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratios)
Rasio ini menunjukkan keberhasilan perusahaan
didalam menghasilkan keuntungan.
4.
Rasio
Leverage (leverage ratios)
Rasio ini menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjangnya.
kewajiban jangka panjangnya.
5.
Rasio
Pasar (Market Ratios)
Rasio ini menunjukkan
informasi penting perusahaan yang diungkapkan dalam basis per saham.
Dari rasio-rasio tersebut, yang berkaitan langsung dengan
penelitian ini digunakan rasio leverage
dan rasio profitabilitas.
a.
Rasio Leverage
Rasio leverage merupakan
rasio yang menggambarkan
kondisi keuangan
perusahaan dalam jangka panjang. Informasi mengenai kondisi
keuangan perusahaan dalam jangka panjang juga diperlukan dalam
pengambilan keputusan dalam jangka pendek tidak selalu paralel dengan kondisi keuangan perusahaan dalam jangka panjang. Kondisi keuangan yang baik dalam jangka pendek tidak menjamin adanya kondisi keuangan yang baik juga dalam jangka panjang. Untuk itu pihak-pihak pengambil keputusan termasuk investor selain mempertimbangkan kondisi keuangan jangka pendek juga mempertimbangkan kondisi keuangan jangka panjang dalam hal ini adalah leverage perusahaan.
keuangan perusahaan dalam jangka panjang juga diperlukan dalam
pengambilan keputusan dalam jangka pendek tidak selalu paralel dengan kondisi keuangan perusahaan dalam jangka panjang. Kondisi keuangan yang baik dalam jangka pendek tidak menjamin adanya kondisi keuangan yang baik juga dalam jangka panjang. Untuk itu pihak-pihak pengambil keputusan termasuk investor selain mempertimbangkan kondisi keuangan jangka pendek juga mempertimbangkan kondisi keuangan jangka panjang dalam hal ini adalah leverage perusahaan.
Leverage menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio leverage dapat dibagi atas delapan jenis yaitu debt ratio, debt to equity ratio, long debt to equity ratio, longterm
debt to capitalization ratio, times interest earned, cash flow interest coverage, cash flow to net incame, cash return on
sales.
Setiap perusahaan
memiliki berbagai variasi dalam penggunaan leverage (utang dalam struktur modalnya). Perusahaan akan
mendapatkan
manfaat dalam penggunaan leverage apabila keuntungan yang didapat lebih
besar dari beban tetap (bunga yang harus dibayarkan). Perusahaan yang
mempunayai rasio leverage rendah akan memiliki resiko kerugian yang
lebih kecil pada saat perekonomian menurun, tetapi juga menghasilkan
return yang lebih jika ekonomi membaik. Sebaliknya perusahaan yang menggunakan tingkat leverage tinggi akan mendapat kesempatan
memperoleh return yang lebih tinggi pada saat ekonomi membaik, namun menghadapi resiko kerugian yang besar karena adanya pengeluaran tetap berupa pembayaran bunga dan angsuran pokok.
manfaat dalam penggunaan leverage apabila keuntungan yang didapat lebih
besar dari beban tetap (bunga yang harus dibayarkan). Perusahaan yang
mempunayai rasio leverage rendah akan memiliki resiko kerugian yang
lebih kecil pada saat perekonomian menurun, tetapi juga menghasilkan
return yang lebih jika ekonomi membaik. Sebaliknya perusahaan yang menggunakan tingkat leverage tinggi akan mendapat kesempatan
memperoleh return yang lebih tinggi pada saat ekonomi membaik, namun menghadapi resiko kerugian yang besar karena adanya pengeluaran tetap berupa pembayaran bunga dan angsuran pokok.
Penggunaan leverage yang tinggi pada struktur modal perusahaan
akan meningkat ketergantungan kepada pihak luar sehingga resiko keuangan yang harus ditangguh perusahaan yaitu ketidakpastian dalam melunasi hutang-hutangnya juga semakin meningkat. Dalam kondisi ini kinerja keuangan perusahaan dinilai semakin buruk. Oleh karena kinerja keuangan perusahaan dinilai semakin buruk maka harga saham menjadi menurun. Dalam penelitian ini rasio leverage yang dipilih adalah debt ratio.
akan meningkat ketergantungan kepada pihak luar sehingga resiko keuangan yang harus ditangguh perusahaan yaitu ketidakpastian dalam melunasi hutang-hutangnya juga semakin meningkat. Dalam kondisi ini kinerja keuangan perusahaan dinilai semakin buruk. Oleh karena kinerja keuangan perusahaan dinilai semakin buruk maka harga saham menjadi menurun. Dalam penelitian ini rasio leverage yang dipilih adalah debt ratio.
a. Debt Ratio
Debt ratio digunakan
untuk mengukur seberapa
besar aktiva perusahaan dibiayai oleh
kreditur. Debt ratio digunakan untuk mengukur tingkat leverage (penggunaan utang) terhadap total asset yang dimiliki perusahaan. Jadi dapat diambil
kesimpulan bahwa debt ratio
digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang perusahaan terhadap seluruh
aktiva atau asset yang dimiliki perusahaan.
Total Debet
Debet Ratio =
Total Asset
|
b. Hubungan antara Debt Ratio dengan Return
Saham
Debt
ratio digunakan untuk
mengukur tingkat leverage (penggunaan utang) terhadap
total asset yang
dimiliki perusahaan,
yang diukur dengan membandingkan total debts dengan total assets.
Semakin tinggi debt ratio berarti semakin besar jumlah pinjaman yang
digunakan untuk menghasilkan keuntungan perusahaan. Pembiayaan
dengan menggunakan utang mempunyai pengaruh bagi perusahaan
karena utang mempunyai beban yang bersifat tetap, kegagalan
perusahaan dalam membayar bunga atas utang dapat menyebabkan
kesulitan keuangan yang berakhir dengan kebangkrutan perusahaan.
yang diukur dengan membandingkan total debts dengan total assets.
Semakin tinggi debt ratio berarti semakin besar jumlah pinjaman yang
digunakan untuk menghasilkan keuntungan perusahaan. Pembiayaan
dengan menggunakan utang mempunyai pengaruh bagi perusahaan
karena utang mempunyai beban yang bersifat tetap, kegagalan
perusahaan dalam membayar bunga atas utang dapat menyebabkan
kesulitan keuangan yang berakhir dengan kebangkrutan perusahaan.
Pengaruh kandungan informasi
keuangan terhadap abnormal
return saham perusahaan menyebutkan
semakin besar kewajiban
menunjukkan semakin besar pula
beban perusahaan terhadap pihak luar yang berupa pokok maupun bunga pinjaman.
Jika beban perusahaan semakin berat maka kinerja perusahaan semakin memburuk dan hal ini
berdampak pada penurunan harga saham di
pasar modal. Dengan menurunnya harga saham
perusahaan tersebut di pasar modal maka return saham juga menurun. Dengan demikian kewajiban berhubungan atau berpengaruh
negatif terhadap harga atau return saham.
b. Rasio
profitabilitas
Rasio profitabilitas
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profitabilitas)
pada tingkat penjualan asset dan modal saham yang tertentu. Rasio profitabilitas menunjukkan
keberhasilan perusahaan di dalam
menghasilkan keuntungan.
Berdasarkan
pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa
rasio profitabilitas adalah
rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilakan keuntungan hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
Rasio profitabilitas di bagi menjadi enam
jenis yaitu Gross Profit
Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Operating Return On Assets (OPROA), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Operating Ratio (OPR).
Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Operating Return On Assets (OPROA), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Operating Ratio (OPR).
Megingat tujuan
setiap usaha bisnis adalah untuk meraih laba maka rasio-rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilakan laba (rasio profitabilitas) akan mencerminkan
tingkat efektifitas
pengelolaan yang dilakukan
oleh manajemen perusahaan. Semakin baik
rasio profitabilitas perusahaan
menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik. Hal ini dapat
menyebabkan harga pasar saham
perusahaan menjadi meningkat. Adanya peningkatan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba akan meningkat
harga pasar saham perusahaan.
Dalam penelitian ini
rasio profitabilitas diukur
dengan menggunakan Return On
Assets (ROA).
a.
Return
On Assets (ROA)
Return On Assets
(ROA) adalah mengukur
kemampuan perusahaan
dalam mengahasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu. ROA juga sering disebut sebagai ROI (Return On
Investment). ROA merupakan pengukuran
kemampuan perusahaan secara
keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan
aktiva yang tersedia
di dalam perusahaan. ROA digunakan untuk
mengukur efektivitas perusahaan didalam mengahasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa Return On Assets (ROA) adalah
rasio profitabilitas untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam mengahasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat asset
yang dimiliki perusahaan.
ROA atau ROI
diperoleh dengan cara
membandingkan antara net income after tax (laba bersih setelah pajak)
terhadap total asset.
Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut :
Laba Bersih
Setelah Pajak
ROA =
Total Asset
|
Dilihat dari
sudut pandang pemegang
saham ROA merupakan ukuran efesiensi
atas pengelolaan investasi.
Apabila
terdapat peningkatan ROA, maka pengelola yang dilakukan manajemen asset perusahaan dianggap semakin efisien.
terdapat peningkatan ROA, maka pengelola yang dilakukan manajemen asset perusahaan dianggap semakin efisien.
b.
Hubungan
antara ROA dengan Return Saham
ROA yang digunakan
sebagai pengukur rasio profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap return saham. ROA menunjukkan tingkat
kembalian yang menjadi hak pemegang saham.
Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, karena tingkat kembalian semakin besar. Dengan meningkatnya
kinerja perusahaan, maka
harga saham perusahaan
di pasar modal
cenderung meningkat dan
hal ini berdampak
pada meningkatnya return
saham. Dengan demikian ROA berpengaruh positif terhadap return saham.
Dalam penelitiannya mengenai pengaruh rasio profitabilitas dan leverage terhadap return saham perusahaan manufaktur di BEJ diperoleh
kesimpulan bahwa ROA berpengaruh
secara signifikan terhadap return saham.
5.
Pengertian Saham
Saham merupakan surat berharga yang paling populer
dan dikenal luas di masyarakat. Saham (stock
atau share) dapat didefinisikan
sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas
yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang
menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh besanya
proporsi penyertaan yang dinvestasikan dalam perusahaan tersebut. Selain itu
saham didefinisikan merupakan surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan
seseorang atau badan terhadap perusahaan.
a.
Jenis-Jenis
Saham
Adapun
jenis-jenis saham yang diperdagangkan dalam pasar modal (capital market) atau di bursa efek, yaitu :
1. Saham
preferen (preferrend stock), yaitu
saham yang memiliki karesteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa,
karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga
bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor.
2. Saham
biasa (common stock), yaitu saham
yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling junior dalam pembagian dividen
dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan dilikuidasi.
b. Return
Saham
Return
merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi dan return ekspektasi yang belum terjadi
tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Return adalah tingkat pengembalian yang dinikmati oleh
pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Tingkat keuntungan yang
dinikmati dari suatu investasi, menjadi alasan investor (pemodal) melakukan
investasi. Jadi setiap investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang
mempunyai tujuan utama mendapatkan keuntungan yang disebut return. Terkait dengan return
yang merupakan harapan para pemegang saham, dalam berinvestasi tetap memiliki
risiko kemungkinan return menyimpang
dari yang diharapkan (ketidakpastian).
Komponen return terdiri dari dua jenis yaitu current income (pendapatan
lancar) dan capital gain (keuntungan selisih harga). Current
income merupakan keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat
periodik seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan
sebagainya. Sedangkan pendapatan lancar adalah keuntungan yang diterima umumnya
dalam bentuk kas atau setara kas, sehingga dapat diuangkan secara cepat,
seperti bunga atau jasa giro dan dividen tunai.
Return
saham dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Pt –
(Pt - 1 )
Return Saham =
(Pt –
1)
|
Keterangan : Pt
= harga saham periode sekarang
Pt – 1 =
harga saham periode sebelumnya
c. Jenis-jenis
Pengembalian (Return)
Jenis-jenis pengembalian atau return saham dibedakan menjadi dua yaitu
:
1) Return
Realisasi (realized return)
Merupakan return yang telah terjadi. Return
realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi sangat penting karena digunakan sebagai salah satu
pengukur kinerja dari perusahaan.
2) Return
Ekspektasi (expected return)
Return
ini menjelaskan tentang tingkat pengembalian yang diharapkan akan diperoleh
oleh investor di masa mendatang.
B. Penelitian
Terdahulu
Penelitian yang berkaitan dengan rasio profitabilitas (ROE) dan rasio leverage (Debt Ratio) yang dihubungkan
dengan perubahan harga saham
maupun return saham telah dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu:
Dalam penelitiannya
Sunarto tahun 2001, melalui penelitian
yang dilakukan mengenai pengaruh
rasio profitabilitas dan
leverage terhadap return saham perusahaan manufaktur di BEI. Penelitian ini dilakukan selama
tahun 1998-2000 dengan sampel 92 perusahaan yang terdaftar di BEI. Dari hasil pengujian hipotesis pada periode 1998-1999 menunjukkan bahwa ROA, ROE dan Debt Ratio secara bersama-sama signifikan berpengaruh terhadap return saham. Hal ini menunjukkan dengan hasil signifikansi uji-F (sig.F Change) sebesar 0.011 dimana angka ini berada di bawah level of significance yang digunakan yaitu 5 % (0,05).
tahun 1998-2000 dengan sampel 92 perusahaan yang terdaftar di BEI. Dari hasil pengujian hipotesis pada periode 1998-1999 menunjukkan bahwa ROA, ROE dan Debt Ratio secara bersama-sama signifikan berpengaruh terhadap return saham. Hal ini menunjukkan dengan hasil signifikansi uji-F (sig.F Change) sebesar 0.011 dimana angka ini berada di bawah level of significance yang digunakan yaitu 5 % (0,05).
Sedangkan
secara parsial menunjukkan bahwa ROA dan ROE secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan
hasil dari pengujian hipotesis pada
periode 1999-2000 menunjukkan bahwa ROA, ROE
dan Debt Rasio secara bersama-sama (simultan) tidak signifikan berpengaruh terhadap return saham.
Sedangkan secara parsial menunjukkan
bahwa ROA yang signifikan berpengaruh terhadap return saham. Hal ini
ditunjukkan dengan significance-t sebesar 0.043 dibawah 5%.
Selanjutnya Dalam
penelitian yang membahas
rasio keuangan terhadap harga saham yang diteliti oleh Noer Sasongko dan Nila
Wulandari dalam penelitiannya mengenai
pengaruh EVA dan
rasio-rasio profitabilitas terhadap harga saham. Penelitian ini
adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta untuk periode 2001-2002 dengan hasil uji-t yang ditolak pada
taraf signifikansi 5%(p > 0,05) secara parsil menunjukkan bahwa ROE, ROA, ROS,
BEP dan EVA
tidak berpengaruh terhadap
harga saham.
Penelitian lainnya juga
dilakukan oleh Lucky Bani Wibowo, menemukan bahwa rasio profitabilitas yang
diwakili oleh ROA dan ROE serta EVA secara simultan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap return saham.
Sedangkan pengujian statistik secara parsial menunjukkan bahwa ketiga variable
dependen yaitu ROA, ROE, dan EVA tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap return pemegang saham.
penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan Sunarto yang
menyatakan bahwa ROA dan ROE secara
parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
Penelitian
mengenai leverage dan rasio
profitabilitas telah banyak dilakukan, akan tetapi berdasarkan uraian di atas
dapat diketahui bahwa hasil penelitian mengenai pengaruh rasio keuangan
terutama leverage dan profitabilitas terhadap return saham masih sangat bervariatif.
Karena itu, penelitian ini bermaksud menganalisa kembali hasil penelitian
sebelumnya dari sudut fundamental perusahaan.
C. Kerangka
Pikir
Model konseptual yang didasarkan pada tinjauan pustaka, maka kerangka pemikiran teoritis yang
disajikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar
2.1 Skema Kerangka Pikir
Rekomendasi
|
Rekomendasi
|
Rekomendasi
|
Rekomendasi
|
Rekomendasi
|
Rekomendasi
|
Rekomendasi
|
PT.
Semen Tonasa (Persero) Tbk.
|
Leverage
Keuangan
|
Rasio profitabilitas
|
Return Saham
|
Hasil Penelitian
|
Laporan Keuangan
|
Hasil Penelitian
|
Rekomendasi
|
Teknik Analisis Data
|
D. Hipotesis
Dengan mengacu pada rumusan masalah, tinjauan
teoritis dan beberapa penelitian
terdahulu yang diuraikan di depan maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H1: Terdapat pengaruh secara simultan antara leverage keuangan (Debt Ratio) dan rasio profitabilitas (ROA) terhadap return saham PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk.
H2: Terdapat pengaruh secara
parsial antara leverage keuangan
(Debt Ratio) dan rasio profitabilitas
(ROA) terhadap return saham PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis
Penelitian
Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah jenis
penelitian asosiatif dan data sekunder. Data sekunder yaitu sumber data
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Tujuannya untuk mengetahui hubungan
antara variabel independen / bebas dalam hal ini leverage keuangan (X1), profitabilitas (X2)
dan variabel dependen/terikat dalam hal
ini return
saham (Y).
B.
Lokasi
Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini
dilakukan pada PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk, berlokasi di Kab.Pangkep.
Sedangkan waktu yang digunakan dalam melakukan penelitian ini diperkirakan
kurang lebih 3 bulan lamanya dimulai dari bulan Februari 2015 hingga Apri 2015.
C.
Jenis dan sumber data
1
Jenis Data
Adapun
jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.
Data Kualitatif
Data
kualitatif adalah data atau informasi yang diperoleh dari dalam perusahaan baik
secara lisan maupun tulisan, berupa gambaran dan perkembangan perusahaan, dan
data-data lain yang berhubungan dengan penelitian.
b.
Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data atau
informasi yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang masih perlu di analisis.
Informasi atau data yang dimaksud adalah laporan keuangan perusahaan yang akan
diteliti.
2
Sumber Data
Sumber data yang diperlukan dalam
penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.
a.
Data Primer
Data
primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli (tidk melalui perantara).
b.
Data Sekunder
Data
sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung atau melalui perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain).
D.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh
data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik library research yaitu cara pengumpulan data dengan jalan
mengumpulkan data melalui keterangan secara tertulis berupa dokumen-dokumen
yang ada hubungannya dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian.
E. Teknik
Analisis Data
Metode analisis data yang akan digunakan dalam
pembahasan pada penulisan ini sebagai berikut :
1. Analisis
keuangan
a.
Menghitung leverage keuangan.
Debt ratio
digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang perusahaan terhadap seluruh
aktiva atau asset yang dimiliki perusahaan.
Total Debet
Debet Ratio =
Total Asset
|
b. Menghitung rasio profitabilitas
Dalam penelitian ini
rasio profitabilitas diukur
dengan menggunakan Return On Assets (ROA).
Laba Bersih
Setelah Pajak
ROA =
Total Asset
|
c. Menghitung
return saham, dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Pt –
(Pt - 1 )
Return Saham =
(Pt –
1)
|
Keterangan : Pt = harga saham periode sekarang
Pt – 1 = harga saham periode sebelumnya
2. Analisis
Regresi Berganda
Analisis regresi berganda menggunakan
suatu model matematis berupa persamaan
garis lurus yang
mampu mendefinisikan
hubungan antar variabel
sesuai dengan tujuan penelitian. (Algitari,2000 hal:61) Hubungan fungsional variabel
independen terhadap variabel dependen
secara umum dinyatakan :
Y = a + b 1 X 1 + b
2 X 2 + e
Dimana :
Y =
return saham
a =
konstanta
b 1 ,b
2 = koefisien variabel X
1 ,X 2
X 1 = Leverage
X 2 = Profitabilitas
e =
kesalahan random
BAB
IV
GAMBARAN
UMUM PERUSAHAAN
A.
Sjarah singkat PT. Semen Tonasa
PT. Semen Tonasa merupakan BUMN (
Badan Umum Milik Negara ) yang didirikan berdasarkan TAP MPRS No. II/MPRS/1960,
mengenai pola proyek bidang produksi golongan A I 1953 No. 54. Namun pada tanggal
01 April 1971, PT. Semen Tonasa ditetapkan menjadi Perusahaan Umum ( PERUM )
melalui PP No. 54 tahun 1971.
PT. Semen Tonasa adalah produsen
terbesar di Kawasan Timur Indonesia yang menempati lahan seluas 715 hektar di
Desa Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkajene Kepulauan 68 kilometer
dari kota Makassar. PT Semen Tonasa memiliki kapasitas terpasang 3.480.000
metrik ton semen pertahun & mempunyai 4 (empat) Unit
Pabrik yaitu :
1.
Pabrik
Semen Tonasa Unit I
Tonasa I didirikan berdasarkan Tap
MPRS RI No 11/MPRS/1960 tanggal 6 Desember 1960 tentang pola pembangunan
Nasional Semesta Berencana Tahapan 1961 – 1969.
Tonasa unit I mulai berproduksi
semen pada tahun 1968 dengan kapasitas 120.000 metrik ton semen per tahun
dengan proses basah ( Proses ini umpan balik kiln berupa luluhan / slurry
dengan kadar air 25 – 40 % ). Pabrik yang berlokasi di Desa Tonasa Kecamatan
Balocci Kabupaten Pangkajene Kepulauan ini sejak tahun 1984 dihentikan
operasinya atas pertimbangan ekonomis.
2.
Pabrik
Semen Tonasa Unit II
Tonasa II yang berlokasi di
Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkajene Kepulauan Propinsi Sulawesi
Selatan sekitar 23 kilometer dari lokasi Tonasa Unit I didirikan berdasarkan
kepada persetujuan BAPENAS No.023/XC-LC/B.V/76 dan No.285/D.1/IX/76.
Tonasa Unit II yang menggunakan
proses kering ( Proses ini umpan kiln berupa tepung kering dengan kadar air 0,5
– 1 % mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1980 dengan kapasitas
terpasang 510.000 metrik ton semen pertahun. Program optimalisasi Tonasa Unit
II dirampungkan pada tahun 1991 secara swakelola dan berhasil meningkatkan
kapasitas terpasang menjadi 590.000 metrik ton pertahun.
3. Pabrik Semen Tonasa Unit III
Tonasa Unit III yang berlokasi
ditempat yang sama dengan Pabrik Semen Tonasa Unit II dibangun berdasarkan
persetujuan BAPENAS No.32/XC-LC/B.V/1981 DAN No.2177/WK/10/1981.
Tonasa Unit III yang menggunakan
proses kering mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1985 dengan
kapasitas terpasang 590.000 metrik ton semen pertahun.
4. Pabrik Semen Tonasa Unit IV
Tonasa Unit IV didirikan berdasarkan
SK Menteri Perindustrian No. 182/MPP.IX/1990 tanggal 02 Oktober 1990 dan SK
Menteri Keuangan RI No. 154/MK.013/1990 tanggal 29 November 1990.
Tonasa Unit IV dengan kapasitas
terpasang 2.300.000 metrik ton pertahun dioperasikan secara komersial pada
tanggal 01 November 1996. Pabrik yang menggunakan proses kering ini terletak di
lokasi yang sama dengan Tonasa Unit II dan Unit III.
B. Status Perusahaan PT. Semen Tonasa
Pada awal didirikannya pabrik Semen
Tonasa I dalam masa konstruksi masih berstatus proyek dibawah naungan
Depertemen Perindustrian Dasar dan Tambang. Dengan selesainya proyek
pembangunan pabrik Semen Tonasa I, pada tanggal 2 Nopember 1968 status
perusahaan ditingkatkan menjadi BUMN yang berbentuk perusahaan umum (PERUM).
Berdasarkan PP No. 54 tahun 1971 tanggal 8 septembar 1971. Pada tahun 1971
status perusahaan meningkat menjadi Perusahaan perseroan, berdasarkan PP No.I
tahun 1971 tanggal 9 Januari 1975. dan pada mulai tahun 1995 Konsolidasi dengan
Semen Gresik.
C.
Visi
Dan Misi Perusahaan PT. Semen Tonasa
1
PT.
Semen Tonasa mempunyai Visi yaitu “menjadi perusahaan persemenan terkemuka di
Asia dengan tingkat efesiensi tinggi”, sedangkan
2
Misia
yaitu PT. Semen Tonasa
a. Meningkatkan nilai perusahaan sesuai
keinginan stakeholder
b. Memproduksi semen untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dengan kualitas dan harga bersaing serta penyerahan tepat
waktu
c. Menggunakan teknologi yang lebih
efisien, aman, dan ramah lingkungan
d. Membangun ligkungan kerja yang mampu
membangkitkan motivasi karyawan untuk bekerja secara professional
D. Sistem Manajemen
Dalam
upaya mewujudkan visi dan misi perusahaan PT. Semen Tonasa, sistem manajemen
perusahaan yang diterapkan adalah Sistem Manajemen Mutu ISO 9001, Sistem
Manajemen Lingkungan ISO 14001 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) yang disebut sebagai Sistem Majamenen Semen Tonasa.
Manajemen
perseroan mempunyai komitmen untuk “menjadi produsen semen yang ramah
lingkungan”. Komitmen tersebut diwujudkan dengan penerapan Sistem Manajemen
Lingkungan ISO 14001 versi 2004 sesuai pemenuhan persyaratan yang berlaku;
meminimasi dampak negative dari operasi dan produk; pelaksanaan program
efisiensi pemakaian sumber daya alam dan energi; melaksanakan kegiatan konversi
lahan bekas tambang; serta membina hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar.
E.
Struktur Organisasi PT. SEMEN TONASA
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, PT. Semen Tonasa
dipimpin oleh Direksi, yang terdiri seorang Direktur Utama dan empat orang
Direktur / Direksi. Dalam melakukan tugasnya Direksi diawasi oleh Dewan
Komisaris. Dewan Komisaris dan Direksi diangkat oleh rapat umum Pemegang Saham
(RUPS), masing-masing untuk jangka waktu 3 tahun bagi Dewan Komisaris dan
Direksi diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
Struktur organisasi PT. Semen Tonasa dibuat berdasarkan
penggabungan kegiatan untuk melaksanakan segala aktifitas perusahaan dalam
menunjang tujuan perusahaan, dapat dimanfaatkan bebagai potensi yang ada antara
lain tenaga kerja, modal sumber daya alam, dan lain-lain. Adapun struktur
organisasi PT. Semen Tonasa yang berbentuk badan hukum persero dilengkapi
dengan struktur jabatan serta jenjang jabatansesuai formasi yang ada dalam
struktur organisasi adalah sebagai berikut:
1.
Pemegang
Saham
2.
Dewan
Komisaris
3.
Dewan
Direksi
4.
Kepala
Departemen
5.
Kepala
Biro
6.
Kepala
Seksi
7.
Kepala
Regu / Kepala Urusan
8.
Serta
anggota pelaksana
·
Dewan Direksi yang terdiri dari :
1.
Direktur
Utama
2.
Direktur
Komersial
3.
Direktur
Keuangan
4.
Direktur
Produksi
5.
Direktur
Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
·
Kepala Departemen terdiri :
1.
Kepala
Departemen Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)
2.
Kepala
Departemen Sekretaris Perusahaan
3.
Kepala
Departemen Produksi Bahan Baku
4.
Kepala
Departemen Produksi Terak
5.
Kepala
Departemen Produksi Semen
6.
Kepala
Departemen Teknik & Utilitas
7.
Kepala
Departemen Litbangmen/MR
8.
Kepala
Departemen Litbang Teknik
9.
Kepala
Departemen Pengadaan & Pengelolaan Persediaan
10.
Kepala
Departemen Pemasaran
11.
Kepala
Departemen Distribusi
12.
Kepala
Depaartemen Treasury
13.
Kepala
Departemen Akuntansi
14.
Kepala
Departemen Sumber Daya Manusia
·
Kepala Biro Terdiri :
1.
Kepala
Biro Audit Operasional
2.
Kepala
Biro Audit SMST
3.
Biro
Pelaayanan Umum
4.
Biro
Komunikasi
5.
Biro
Hukum & Governance
6.
Biro
Keamanan
7.
Biro
Prog. Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL)
8.
Biro
Tambang
9.
Biro
Pemeliharaan Alat Berat
10.
Biro
Operasi A
11.
Biro
Operasi B1
12.
Biro
Operasi B2
13.
Biro
Pemeliharaan Mesin B1
14.
Biro
Pemeliharaan Mesin B2
15.
Biro
Pemeliharaan Listrik & Instr.B
16.
Biro
Operasi C
17.
Biro
Pemeliharaan Mesin C
18.
Biro
Pemeliharaan Listrik & Instrument C
19.
Biro
Bengkel & Pekerjaan Umum
20.
Biro
Perencanaan Teknik
21.
Biro
Keselamatan & Kesehatan Kerja Pabrik
22.
Biro
Energi
23.
Biro
Pengendalian Proses & Mutu
24.
Biro
Litbang Sistimatik Perusahaan & Manajemen
25.
Biro
Litbang Usaha
26.
Biro
Rancang Bangunan
27.
Biro
Kontruksi
28.
Biro
Penelitian Teknis & QA
29.
Biro
Pengadaan Barang
30.
Biro
Pengelolaan Persediaan
31.
Biro
Pengadaan Jasa
32.
Biro
Perencanaan & Adm. Pemasaran (PAP)
33.
Biro
Pemasaran Wilayah I
34.
Biro
Pemasaran Wilayah II
35.
Biro
Pemasaran Wilayah III
36.
Biro
Distribusi I
37.
Biro
Distribusi II
38.
Biro
Perencanaan, Pengendalian Semen & Kantong
39.
Biro
Pengantongan
40.
Biro
Pengelolaan Dana
41.
Biro
Pengelolaan Hutang & Piutang
42.
Biro
Pajak & Asuransi
43.
Biro
Akuntansi Keuangan
44.
Biro
Akuntansi Manajemen & Ev. Kinerja
45.
Biro
Sistem Informasi
46.
Biro
Pelayanan SDM
47.
Biro
Pembelajaran
48.
Biro
Pelayanan Kesehatan
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Analisis
keuangan
Untuk analisis keuangan
dibutuhkan laporan keuangan yang merupakan salah satu sumber informasi. Laporan
keuangan dijadikan sebagai alat atau referensi dalam proses pengambilan
keputusan, data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang
berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih dan dianalisis
lebih lanjut.
Tujuan analisis
tersebut untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan pada perusahaan di bidang
keuangan. Dengan diketahuinya aspek-aspek yang kuat dan aspek-aspek yang lemah,
maka manajemen dapat mengambil keputusan demi kelangsungan hidup perusahaan di
masa yang akan datang. Analisis keuangan yang digunakan antara lain :
X1 : Leverage Keuangan
X2 : Profitabilitas
Y : Return Saham
1
Leverage Keuangan
Total debet
Debt
to ratio
Total Aset
|
Table
1. Leverage Keuangan PT. Semen Tonasa tahun 2010-2014
Tahun
|
Laporan Keuangan
|
||
Total Debet
|
Total Aset
|
Debt to Ratio
|
|
2010
|
3.423.246
|
15.562.999
|
22,00%
|
2011
|
5.046.506
|
19.661.603
|
25,67%
|
2012
|
8.414.229
|
26.579.084
|
31,66%
|
2013
|
8.988.908
|
30.792.884
|
29,19%
|
2014
|
9.312.214
|
34.314.666
|
27,13%
|
Sumber : Data diolah
dari PT. Semen Tonasa 2015
Pada tahun 2010 debt ratio perusahaan
sebesar 22,00%, yang berarti setiap aktiva Rp. 1.00 dijamin oleh hutang
sebesar Rp. 2200. Sedangkan pada tahun 2011-2012,
debt ratio perusahaan mengalami peningkatan
yaitu masing-masing sebesar 25,67% dan 31,66%,. Hal ini disebabkan kareena
adanya peningkatan total debet dan total asset dari tahun sebelumnya.
Sedangkan pada tahun-tahun berikutnya yaitu tahun 2013, dan 2014 debt
ratio perusahaan terus mengalami penurunan yaitu masing-masing sebesar 29,19%,
dan 27,13%. Hal ini disebabkan oleh total asset yang meningkat setiap tahunnya yaitu sbesar Rp 30.792.884, dan Rp
34.314.666
Dari perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa leverage keuangan perusahaan yang dihitung dengan DAR (debt to Asset ratio) berfluktuasi selama
lima tahun terakhir. Hal tersebut disebabkan total asset yang tiap tahun
meningkat yaitu tahun 2010 yang paling kecil sebesar Rp.15.562.99 dan tahun
2014 paling besar yaitu Rp 34.314.666 tetapi DAR terbesar yaitu pada tahun 2012. Hal ini menunjukkan risiko
perusahaan besar, risiko tersebut membuat investor penuh pertimbangan membeli saham perusahaan.
2
Perhitungan Rasio Profitabilitas
Laba bersih
setelah pajak
ROA =
Total Asset
|
Table 2. Rasio Profitabilitas PT. Semen Tonasa
Tahun
|
Laporan
Keuangan
|
||
EAT
|
Total Asset
|
ROA
|
|
2010
|
3.633.220
|
15.562.999
|
23.35
|
2011
|
3.925.442
|
19.661.603
|
19.97
|
2012
|
4.847.252
|
26.579.084
|
18.24
|
2013
|
5.370.247
|
30.792.884
|
17,43
|
2014
|
5.565.858
|
34.314.666
|
16.22
|
Sumber : Data diolah dari PT. Semen Tonasa
Pada tahun 2010 Return On Asset perusahaan sebesar 23,35% dan tahun 2011 menurun
menjadi sebesar 19,97%. Hal ni disebabkan karena adanya peningkatan total asset yang pesat dari tahun sebelumnya dibandingkan dengan
peningkatan laba bersih setelah pajak..
Hal serupa terjadi pada tahun 2012-2014 Return On Asset perusahaan menurun
masing-masing sebesar 18,24%, 17,43% dan 16,22% hal ini terjadi disebabkan
karena peningkatan total asset dari tahun ke tahun yang meningkat pesat
dibandingkan laba bersih setelah pajak. Namun jika rata-rata industri untuk ROA
adalah 10% maka perusahaan berada dalam kondisi kurang menguntungkan karena
berada di bawah rata-rata industri.
3
Return Saham
Return adalah tingkat pengembalian yang
dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa adanya
tingkat keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi, tentunya
investor (pemodal) tidak akan melakukan investasi. Return saham dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Pt –
(Pt – 1)
Return
Saham =
(Pt
– 1)
|
Table 3. Return Saham PT. Semen Tonasa
Tahun
|
Harga Saham
Penutup
|
||
Harga Saham
Sebelumnya
|
Harga Saham
Sekarang
|
Return Saham
|
|
2010
|
7.300
|
9.450
|
29,45%
|
2011
|
9.450
|
11.450
|
21,16%
|
2012
|
11.450
|
15.850
|
38,43%
|
2013
|
15.850
|
14.150
|
-10,73%
|
2014
|
14.150
|
16.200
|
14,49%
|
Sumber :
diolah dari PT. Semen Tonasa Tahun 2015
Dilihat
dari Tabel 3 pada tahun 2010 return
saham perusahaan bernilai sebesar
29,45%. Pada tahun 2011 return saham
perusahaan menurun sebesar 8,29% menjadi
21,16%. Hasil tersebut menurun disebabkan terjadinya penurunan harga saham dibanding dari harga saham
tahun sebelumnya. Dan pada tahun 2012 return
saham perusahaan meningkat menjadi 38,43%. Peningkatan ini disebabkan
karena harga saham perusahaan meningkat,walaupun kenaikan ini tidak sama dengan
tahun 2010. Sedangkan pada tahun 2013 return
saham menurun sebesar 49,16% menjadi -10,73%. sedangkan pada tahun 2014 mengalami
peningkatan 25,22% menjadi 14,49%.
4
Analisis
Regresi Linear Berganda
Analisis
regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen. Persamaan regresi dapat dilihat dari
tabel hasil uji coefficients berdasarkan
output SPSS versi 16 terhadap kedua variabel independen yaitu Leverage Keuangan (Debt Ratio) dan Rasio
Profitabilitas (ROA) pada tabel 4 berikut :
Table 4. Data Cofficients
Coefficientsa
|
||||||
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
||||
1
|
(Constant)
|
-15551.569
|
9600.784
|
|
-1.620
|
.247
|
X1
|
3.098
|
1.961
|
1.005
|
1.580
|
.255
|
|
X2
|
4.953
|
2.585
|
1.219
|
1.916
|
.195
|
|
a.
Dependent Variable: Y
|
|
|
|
|
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 16
Berdasarkan
pada tabel 4 diatas, terlihat bahwa nilai konstanta α sebesar -15551,569 dan
koefisien regresi b1 3.098; b2 4.953 Nilai konstanta dan
koefisien regresi (α, b1, b2) ini dimasukkan dalam
persamaan regresi linear berganda berikut ini :
Y’ = α + b1X1 + b2X2 +
e
Sehingga,
persamaan regresinya menjadi sebagai berikut :
Return
Saham = -15551,569 + 3.098 + 4.953 + e…
Dari
persamaan regresi linear berganda diatas, dapat dilihat nilai konstanta sebesar 15551,569 berarti jika Debt Ratio (X1), ROA (X2),
nilainya 0 atau konstan maka Return Saham
(Y’) nilainya 15551,569. Apabila koefisien
regresi X1 (CAR) meningkat 1%
dengan asumsi variabel independen lainnya tetap maka Return Saham (Y’) akan menurun sebesar 3.098%. begitu juga dengan Koefisien variabel X2 (ROA) meningkat 1% akan menyebabkan
penurunan Return Saham sebesar 4.953%.
a. Koefisien
Determinasi (R 2 )
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya.
Nilai Koefisien determinasi (R2) yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independennya menjelaskan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variable dependen. ibid (hal:56-77) Hasil
perhitungan Koefisien Determinasi penelitian ini dapat terlihat pada tabel 5.
berikut:
Table 5.
Model Summary
Model Summary
|
||||
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R Square
|
Std. Error of the Estimate
|
1
|
.806a
|
.650
|
.300
|
940.93500
|
a.
Predictors: (Constant), X2, X1
|
|
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS 16
Berdasarkan
output SPSS tampak bahwa dari hasil perhitungan diperoleh Nilai koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,650. Dengan kata lain hal ini menunjukkan
bahwa besar presentase variasi Return Saham
yang bisa dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel bebas yaitu Debt Ratio
dan ROA, sebesar 65%, sedangkan sisanya sebesar 35% dijelaskan oleh
variabel-variabel lain diluar variabel penelitian.
5
Hasil
Uji Hipotesis
Selanjutnya dari persamaan regresi
berganda dilakukan uji statistik dengan prosedur pengujiannya sebagai berikut :
a. Hasil Uji F (Secara Simultan)
Uji statistik F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Hasil
perhitungan Uji F ini dapat dilihat pada Tabel 6. berikut :
Table 6. Hasil Uji F (Secara Simultan)
ANOVAb
|
||||||
Model
|
Sum of Squares
|
df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
|
1
|
Regression
|
3288647.453
|
2
|
1644323.727
|
1.857
|
.350a
|
Residual
|
1770717.347
|
2
|
885358.673
|
|
|
|
Total
|
5059364.800
|
4
|
|
|
|
|
a.
Predictors: (Constant), X2, X1
|
|
|
|
|
||
b.
Dependent Variable: Y
|
|
|
|
|
Sumber : Hasil Olahan Data
SPSS 16
Dari
hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa secara bersama-sama variabel
independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 1.857
dengan nilai signifikansi (sig) sebesar
0,350. Karena nilai signifikansi (sig) lebih dari 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa Leverage Keuangan
(Debt Ratio) dan Rasio Profitabilitas (ROA) secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Return Saham. Sehingga hipotesis yang menyatakan Leverage Keuangan (Debt Ratio) dan Rasio
Profitabilitas (ROA) secara bersama-sama berengaruh terhadap Return Saham tidak dapat diterima.
b. Hasil Uji t (Secara Parsial)
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh
masing-masing atau secara parsial variabel independen Leverage
Keuangan
(Debt Ratio) dan Rasio Profitabilitas (ROA) terhadap variabel dependen Return
Saham. sementara
itu secara parsial pengaruh dari kedua variabel independen tersebut terhadap Return Saham ditunjukkan pada tabel 7.
berikut.
Table 7. Hasil Uji t (Secara Parsial)
Coefficientsa
|
||||||
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
||||
1
|
(Constant)
|
-15551.569
|
9600.784
|
|
-1.620
|
.247
|
X1
|
3.098
|
1.961
|
1.005
|
1.580
|
.255
|
|
X2
|
4.953
|
2.585
|
1.219
|
1.916
|
.195
|
|
a.
Dependent Variable: Y
|
|
|
|
|
Sumber : Hasil Olahan Data
SPSS 16
Pengaruh
dari masing-masing variabel Leverage Keuangan
(Debt Ratio) dan Rasio Profitabilitas
(ROA) terhadap variabel dependen Return Saham
dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikansi (probabilitas). Variabel
Rasio Profitabilitas (ROA) mempunyai arah yang negatif, sedangkan variabel Leverage Keuangan (Debt Ratio) juga menunjukkan
arah negatif.
Hasil pengujian hipotesis masing-masing variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependennya dapat dianalisis sebagai berikut :
1) Uji
Hipotesis Pengaruh Debt Ratio terhadap Return
Saham.
Hasil pengujian parsial (uji t)
antara variabel Debt Ratio dengan variabel Return
Saham menunjukkan nilai t hitung sebesar
1.580,
koefisien regresi sebesar 3.098, dan nilai
probabilitas sebesar 0,255 yang lebih kecil dari 0,05 hal ini berarti
bahwa Leverage Keuangan (Debt
Ratio) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham PT. Semen Tonasa Sehingga
hipotesis yang menyatakan bahwa rasio Leverage
Keuangan (Debt Ratio) berpengaruh signifikan terhadap Return Saham dapat diterima.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semakin besar Debt Ratio menunjukkan risiko perusahaan semakin besar, risiko yang tinggi akan
mengakibatkan pembayaran bunga yang tinggi pada akhirnya akan mengurangi
dividen. Apabila situasi ekonomi baik dan suku bunga rendah maka debt ratio
dapat meningkatkan keuntungan. Namun sebaliknya jika situasi ekonomi sulit dan
suku bunga tinggi dapat mengakibatkan masalah keuangan bagi perusahaan yang
memiliki debt ratio yang tinggi. Sehingga hal tersebut membuat investor penuh
pertimbangan membeli saham perusahaan.
2) Uji
Hipotesis Pengaruh ROA terhadap Return Saham.
Hasil pengujian parsial
(uji t) antara variabel ROA dengan variabel Return
Saham menunjukkan nilai t hitung sebesar 1.916, koefisien
regresi sebesar 4.953, dan nilai probabilitas sebesar 0,195
yang lebih kecil dari 0,05 hal ini berarti bahwa ROA berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Return Saham PT.
Semen Tonasa Sehingga hipotesis yang
menyatakan bahwa rasio ROA berpengaruh signifikan terhadap Return Saham dapat diterima.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang
dipergunakan perusahaan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi
perusahaan. Sebaliknya apabila ROA yang negatif menunjukkan bahwa dari total
aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu
perusahaan mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar
dalam meningkatkan pertumbuhan. Tetapi jika total aktiva yang digunakan
perusahaan tidak memberikan laba maka perusahaan akan mengalami kerugian dan
akan menghambat pertumbuhan.
BAB
VI
SIMPULAN DN SARAN
A.
Simpulan
Berdasarkan
analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1.
Rasio profitabilitas yang diukur dengan ROA
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham PT. Semen Tonasa Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 1.580, koefisien regresi sebesar 3.098, dan nilai
profitabilitas sebesar 0,225 yang lebih kecil
dari 0,05 hal ini berarti bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Return Saham PT. Semen Tonasa.
2.
Rasio leverage yang diukur
dengan debt ratio
secara parsial menunjukkan nilai t
hitung sebesar 1.916, koefisien regresi sebesar 4.953, dan nilai
profitabilitas sebesar 0,0195 yang lebih kecil dari 0,05 hal ini berarti
bahwa Leverage Keuangan (Debt
Ratio) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham PT. Semen Tonasa.
3.
Dari hasil uji F (simultan) dapat
diketahui bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai
F hitung sebesar 1.857 dengan nilai signifikansi
(sig) sebesar 0,350. Karena nilai
signifikansi (sig) lebih dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi Return Saham atau dapat
dikatakan bahwa Leverage Keuangan
(Debt Ratio) dan Rasio Profitabilitas (ROA) secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Return Saham.
4. Nilai
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,650. Dengan kata lain hal ini
menunjukkan bahwa besar presentase variasi Return
Saham yang bisa dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel bebas yaitu
Debt Ratio dan ROA, sebesar 65%, sedangkan sisanya sebesar 35% dijelaskan oleh
variabel-variabel lain diluar variabel penelitian.
B.
SARAN
Berdasarkan
hasil kesimpulan diberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi investor yang memilih berinvestasi pada saham Bank Konvensional Indonesia hendaknya dalam
mengambil keputusan investasi selain
mempertimbangkan rasio
profitabilitas dan leverage juga
perlu mempertimbangkan rasio-rasio
keuangan lain maupun faktor-faktor lain di luar penelitian ini.
2. Bagi peneliti berikutnya diharapkan menambah
rasio keuangan lainnya sebagai variabel
independen, karena sangat
dimungkinkan rasio keuangan lain yang
tidak dimasukkan dalam penelitian ini berpengaruh terhadap return saham.